Laman

Rabu, 16 Juni 2010

AKAL DAN NAFSU

Manusia itu punya dua potensi: potensi akal yang bersifat baik dan konstruktif dan potensi nafsu (syahwiyyah dan ghadlbiyyah)yang bersifat destruktif. Berkaitan dengan dua potensi ini malaikat “protes halus” pada Tuhan atas penciptaan manusia, soalnya hanya akal potensi yang mereka miliki: "Bisa chaos atau destruktif dan melanggar perintah-Mu (untuk menghamba kepada-MU) kalau mereka diturunkan di dunia," kata para malaikat. Lalu Tuhan menjawab: "kalau masing-masing potensi berdiri-sendiri atau kalau nafsu mengalahkan akal ya chaos atau malapetaka akibatnya, tapi kalau keduanya disinergikan dimana akal membersihkan nafsunya (tentu dengan bimbingan/hidayah dan pertolongan Tuhan), manusia bahkan dapat melebihi para malaikat derajatnya."

Dari sinergi ini muncul kesimpulan bahwa kebijaksanaan itu menghendaki perwujudan sesuatu yang lebih banyak kebaikan dan kemanfaatannya (meskipun di dalamnya ada keburukan). Karena itu meninggalkan sesuatu yang banyak manfaatnya karena keburukan yang sedikit merupakan tindakan yang banyak keburukannya (tafsir dengan menggunakan dialog imajiner ini diambil dan disarikan dari Tafsir al-Baydlawi 'Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta'wil')
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Pengikut