Laman

Kamis, 24 Juni 2010

CERITA DARI MASA DEPAN

Ahli neraka berat : Kat, jangan hajar aku karena no comment. Aku janji jika seandainya Tuhan mau mengembalikan aku ke dunia, aku akan beribadah terus

Ahli neraka ringan : He he, aku lagi sakit tapi kok ikut senang lihat dia dihajar terus terusan kayak gitu, syukurin. Dulu dia itu punya status hebat, cuman dia gak mau beribadah malah ngaku jadi Tuhan segala.



Ahli surga : Zzzzss (melanjutkan hobi di dunia)

Senin, 21 Juni 2010

HARGA DIRI

Pesan dan petuah Si Mbah (terjemahan):

Apakah harga diri itu?

Harga diri adalah kesadaran untuk menjaga kehormatan diri dan tanggung jawab pribadi sebagai manusia dengan kemandirian kehendak dan dengan (adanya) Tuhan dan manusia yang seide/sehati sebagai saksi.

Apakah itu bersaksi?

Dalam kaitannya dengan manusia, bersaksi adalah terlibat dalam suatu aktivitas/proses, bukan/belum tentu hanya menyaksikan. Jika dipersyaratkan/dinisbahkan dengan pernyataan maka ia adalah pernyataan yang dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, bersaksi atau bersyahadat adalah rukun/pilar suatu aktivitas/proses.

Bagaimanakah harga diri yang ideal?

Harga diri yang ideal adalah apabila hidayah Tuhan Yang Maha Perkasa yang rahmatnya (bahasa jawanya: ‘sing rahmat-e’) mencakup segala sesuatu dapat disyukuri sebagai anugerah oleh akal seseorang dan temannya yang mampu bersinergi dengan nafsunya dalam menghadapi/melakukan aktivitas apapun.

Dari mana Si Mbah memperoleh pendapat itu?

Dari hatiku yang dipenuhi rasa takut akan siksa Tuhan dan pengharapan akan rahmat dan anugerah-Nya.

.

Catatan: secara leksikal harga diri adalah kesadaran akan berapa besar nilai yang diberikan kepada diri sendiri (KBBI)


Minggu, 20 Juni 2010

NIKMAT SEBAGAI RASA YANG TERBATAS

Menurut pendapat Si Mbah, nikmat hanya muncul pada nurani/akal/ruh/hati yang dalam kebebasan merasakannya bersifat ekliktik (ada otonomi khusus). Namun demikian, apapun alternatif yang dipilih manusia dalam merespon nikmat yang diberikan Tuhan dia selalu disaksikan oleh-Nya, baik dalam bentuk bimbingan maupun dalam bentuk lainnya.

Mengapa nikmat adalah nikmat ruhani. Karena semua rasa nikmat yang dapat dirasakan manusia di alam manusia (dunia) ini, baik jasmani maupun ruhani hanya dapat dirasakan ketika jasad masih ditempati roh atau masih hidup. Contoh konkritnya adalah seseorang tidak dapat merasakan nikmatnya rokok atau bakso berikut sambalnya jika jasad sudah ditinggalkan ruhnya (yang menuju alamnya/mati).


Si Mbah juga berpesan bahwa menurut agama, nikmat iman dan islam adalah nikmat terbesar dan tertinggi: semakin merasakan kedekatan dengan-Nya semakin lengkap dan sempurna nikmat yang dirasakan seseorang. Artinya, aktivitas, rasa enak dan tidak enak, pahit, sedih, ketakutan, dan seterusnya akan menjadi atau berbuah nikmat jika keimanan dalam bentuk rasa syukur atau lainnya yang dimiliki seseorang telah mampu menjadi wasilah/perantara bagi sempurnanya (standar) nikmat ruhani seseorang.

Disamping itu, karena manusia adalah makhluk yang lemah/terbatas dan masih hidup di dunia maka tentu saja ada keterbatasan dalam merasakan nikmat dan ada rasa tidak nikmat dalam nikmat yang kita rasakan karena keterbatasan tersebut.


Wallahu A’lam

Kamis, 17 Juni 2010

CINTA KARENA SEMPURNA

صلاةالله سلام الله علي طه رسول الله
صلاةالله سلام الله علي يس حبيب الله
توسلنا ببسم الله وبالهادى رسول الله
وكل مجاهد لله بأهل البدر يا الله
Bagaimana kami tidak rindu, belum pernah kita bersua, tapi kehadirannya selalu di hati
Belum pernah melihatnya, kita sudah percaya
Belum pernah mengenalnya lewat pertemuan, cinta kita seakan buta.
Belum pernah mendengar pengajarannya, kita sudah beriman kepada Tuhan

Nabi, datanglah meski hanya lewat mimpi
Nabi, hadirlah meski kami tak berarti
Nabi, jangan jauhi kami meski prilaku kami selalu menjauhimu
Nabi, selamatkan diri kami, karena engkau sang pemberi syafaat
Nabi, shalawat salam nan abadi bagimu untuk kesentosaan kami
Nabi, kami mencintaimu karena kami tahu engkaulah manusia sempurna dan tak kan ada lagi yang sepertimu

Ya Allah, tempatkan kami di firdaus, sorga tertinggi-Mu, bersama kelompok tertinggi, meski kami jauh dari pantas

Si mbah berpesan, cinta adalah kecenderungan hati akan sesuatu karena kesempurnaan yang ditemukan pada sesuatu itu (al-Baydlawy, Mufassir legendaris dari Azerbaijan, meninggal di kota indah Tabriz/Tibriz). Manusia beriman akan dibangkitkan di akhirat bersama orang yang dicintainya fillah atau karena Allah, Dzat Yang Maha Sempurna.

Si Mbah dawuh bahwa berdasarkan dawuh Kanjeng Nabi, orang beriman yang sempurna adalah orang beriman yang lillahi ta’ala bahkan termasuk ketika dia lagi marah. Aku (Si Mbah) ditanya yang dimaksud orang itu siapa saja? Orang itu ya jin dan manusia. Termasuk ketika kita menjumpai kata ‘barangsiapa’ juga dapat bermakna seperti itu.

Jadi, sebagai makhluk yang tidak sempurna, kita tetap berusaha lillahi ta’ala, termasuk ketika sedang bekerja/beraktivitas.






Rabu, 16 Juni 2010

KELEMAHAN HATI DAN BAHASA

Suatu hari ada seorang teman bertanya kepada temannya, kenapa Ibnu Arabi dan al-Bustomi berikut para pengikutnya selalu “dikuya-kuya” dari dulu sampai sekarang?

Jawab teman yang ditanya: Karena semua muslim yang mengakui al-Qur’an telah berpraktek melebihi mereka, tetapi tidak mampu berbuat adil terhadap mereka.

Teman yang nanya : Kok bisa?

Teman yang ditanya : Ya iya lah, dari dulu kelompok yang sampai menuduh kafir mereka (Ibnu Arabi dll) jika bertadarus/berzikir dengan “mengambil secara plagiat” ayat al-Quran (terjemahannya): “Katakanlah: Aku adalah Allah Yang tidak ada Tuhan selainKu, maka sembahlah Aku”, kenapa kelompok itu tidak menuduh diri mereka sendiri sebagai kafir, dan kenapa yang sudah mengucapkan kalimat itu juga tidak dituduh kafir (baik oleh kelompok itu atau oleh mereka yang dituduh). Lebih parah lagi kalau ada yang makmum dalam shalat jama’ah lalu hati dan lisannya mengucapkan (terjemahannya); “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan mohon pertolongan” padahal di depannya ada tembok atau orang yang lagi shalat di depannya, kenapa orang yang makmum itu juga tidak dituduh kafir?
Teman yang nanya : bener juga sih, tapi kamu kok nggak pake dalil?
Teman yang ditanya : Dalilnya sudah disebutkan tadi, tapi secara implicit….
Teman yang nanya : ???????? (bahasa yang di hati dan di bibir memang makhluk lemah dan kadang bikin pusing dan sial)

MEMAHAMI EFEKTIVITAS BAHASA DAN KESERBAMELIPUTIAN AL-QUR’AN SECARA PRAKTIS

Dengan bahasanya yang efektif al-Quran telah menunjukkan keserbameliputiannya. Dapat dibayangkan, jika kalimat Tuhan disebutkan dan dituliskan semua dengan tinta, maka nafas anda per satuan terkecil waktu, bagian terkecil dari tubuh anda dan bagian terkecil sampai yang terbesar dari segala yang ada, dan segala sesuatu akan dijelaskan dan dituliskan dalam al-Quran secara detil dan terperinci.

Satu contoh kecil lainnya adalah tentang keberadaan seseorang. Untuk menjelaskan ini, seluruh satuan terkecil dari waktu dan tempat di mana dia ada dan tidak ada akan dijelaskan / dituliskan sebagai bagian ayat-ayat-Nya yang tertulis. Jika yang terjadi demikian, sementara Dia tidak menciptakan "halaman khusus" untuk mewadahi kalimat-kalimat-Nya tentang keberadaan orang tsb, maka dapat dipastikan nasibnya: dia akan musnah ditelan tulisan mengenai keberadaannya (udara yang dia hirup juga penuh dengan tulisan tentang keberadaannya. Akibatnya dia tidak dapat bernafas karena badannya dipenuhi dengan tinta... dan setelah itu keberadaannya akan ditulis terus sampai hari kiamat tiba….dan bahkan setelahnya).

Maka, (selalu) Maha Benar Allah atas segala firman-Nya bahwa jika seluruh pohon dijadikan pena dan 7 (tujuh) lautan ditambah berapa pun lautan dijadikan tinta untuk menuliskan ilmu/hikmah/ ayat/kalimat-kalimat-Nya, tidak akan pernah cukup: firman Allah:
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الأرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (٢٧

Artinya:
dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah[1183]. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
(Terjemahan Q. S. Luqman: 27)

[1183] Yang dimaksud dengan kalimat Allah Ialah: ilmu-Nya dan Hikmat-Nya.

Pesan Si Mbah (terjemahan): Jangan selalu sepotong, kecuali jika sepotong tersebut memang holistik atau dimaksudkan/diniatkan dengan holistik. Mengapa? Karena semua ciptaan-Nya itu seimbang.

والله اعلم بالصواب

AKAL DAN NAFSU

Manusia itu punya dua potensi: potensi akal yang bersifat baik dan konstruktif dan potensi nafsu (syahwiyyah dan ghadlbiyyah)yang bersifat destruktif. Berkaitan dengan dua potensi ini malaikat “protes halus” pada Tuhan atas penciptaan manusia, soalnya hanya akal potensi yang mereka miliki: "Bisa chaos atau destruktif dan melanggar perintah-Mu (untuk menghamba kepada-MU) kalau mereka diturunkan di dunia," kata para malaikat. Lalu Tuhan menjawab: "kalau masing-masing potensi berdiri-sendiri atau kalau nafsu mengalahkan akal ya chaos atau malapetaka akibatnya, tapi kalau keduanya disinergikan dimana akal membersihkan nafsunya (tentu dengan bimbingan/hidayah dan pertolongan Tuhan), manusia bahkan dapat melebihi para malaikat derajatnya."

Dari sinergi ini muncul kesimpulan bahwa kebijaksanaan itu menghendaki perwujudan sesuatu yang lebih banyak kebaikan dan kemanfaatannya (meskipun di dalamnya ada keburukan). Karena itu meninggalkan sesuatu yang banyak manfaatnya karena keburukan yang sedikit merupakan tindakan yang banyak keburukannya (tafsir dengan menggunakan dialog imajiner ini diambil dan disarikan dari Tafsir al-Baydlawi 'Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta'wil')
Wallahu a’lam

BUKTI – BUKTI ILMIAH AGAMA

Penanya : Mbah, coba buktikan bahwa para malaikat itu ada, agar saya bisa lebih mantap beragama dan beriman
Si Mbah : Jawabnya, buktikan kalau kamu punya akal, di mana letaknya, lagi ngapain
Penanya : Buktinya saya ngomong dengan sadar bahkan jika diuji dengan teori ilmu jiwa dan kedokteran
Si Mbah : Lha bukti kamu ngomong dengan sadar itu apa, aku nggak lihat akalmu lho
Penanya : Aku punya otak lho mbah, disinar aja kalau nggak percaya
Si Mbah : Orang mati juga punya otak dan bahkan punya hati kan?"

Jumat, 21 Mei 2010

DOA KEHIDUPAN

Ya Allah, kami tidak takut hidup
kami ingin agar Engkau selalu di hati kami
Meski Engkau adalah Tuhan semesta alam,
kami ingin agar Engkau selalu hadir dalam kehidupan kami
agar sukses di hari kemudian

Senin, 22 Maret 2010


WASILAHKU WASILAH ANDA WASHILAH SEMUA….

WASILAH (Perantara)
siapakah yang tidak membutuhkan wasilah…
jika mushalli dan mushalla membutuhkan ka’bah sebagai pusat tempat dan waktu
(ada tempat ada waktu ada pusat tempat ada pusat waktu keduanya sama tempatnya dan sama waktunya: nampaknya terasa klop jika pusat tempat adalah pusat waktu)
Jika semua makhluk membutuhkan perantara yang berupa makhluk
Jika ruh agar terjadi "penampakan" membutuhkan jasadnya dan keduanya adalah makhluk
jika hati dan bahasa juga makhluk
lalu siapa yang tidak membutuhkan wasilah?
hanya Tuhan yang tidak membutuhkannya….
karena justru Dia lah satu-satunya Tujuan dalam wasilah lewat ibadah, doa, bahasa dan makhluq Tuhan lainnya
jadi, mari bertawassul……karena Tuhan bukanlah wasilah dan Dia Yang Maha Esa itu tak mungkin bertambah…
والله أعلم بالصواب

Daftar Blog Saya

Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Pengikut