صلاةالله سلام الله علي طه رسول الله
صلاةالله سلام الله علي يس حبيب الله
توسلنا ببسم الله وبالهادى رسول الله
وكل مجاهد لله بأهل البدر يا الله
Bagaimana kami tidak rindu, belum pernah kita bersua, tapi kehadirannya selalu di hati
Belum pernah melihatnya, kita sudah percaya
Belum pernah mengenalnya lewat pertemuan, cinta kita seakan buta.
Belum pernah mendengar pengajarannya, kita sudah beriman kepada Tuhan
Nabi, datanglah meski hanya lewat mimpi
Nabi, hadirlah meski kami tak berarti
Nabi, jangan jauhi kami meski prilaku kami selalu menjauhimu
Nabi, selamatkan diri kami, karena engkau sang pemberi syafaat
Nabi, shalawat salam nan abadi bagimu untuk kesentosaan kami
Nabi, kami mencintaimu karena kami tahu engkaulah manusia sempurna dan tak kan ada lagi yang sepertimu
Ya Allah, tempatkan kami di firdaus, sorga tertinggi-Mu, bersama kelompok tertinggi, meski kami jauh dari pantas
Si mbah berpesan, cinta adalah kecenderungan hati akan sesuatu karena kesempurnaan yang ditemukan pada sesuatu itu (al-Baydlawy, Mufassir legendaris dari Azerbaijan, meninggal di kota indah Tabriz/Tibriz). Manusia beriman akan dibangkitkan di akhirat bersama orang yang dicintainya fillah atau karena Allah, Dzat Yang Maha Sempurna.
Si Mbah dawuh bahwa berdasarkan dawuh Kanjeng Nabi, orang beriman yang sempurna adalah orang beriman yang lillahi ta’ala bahkan termasuk ketika dia lagi marah. Aku (Si Mbah) ditanya yang dimaksud orang itu siapa saja? Orang itu ya jin dan manusia. Termasuk ketika kita menjumpai kata ‘barangsiapa’ juga dapat bermakna seperti itu.
Jadi, sebagai makhluk yang tidak sempurna, kita tetap berusaha lillahi ta’ala, termasuk ketika sedang bekerja/beraktivitas.
Jadi, sebagai makhluk yang tidak sempurna, kita tetap berusaha lillahi ta’ala, termasuk ketika sedang bekerja/beraktivitas.
Banyak riwayat tentang hal di atas. Salah satu hadits yg berkenaan dg hal di atas (beramal secara lillahi ta'ala)adalah hadits shahih yang diriwayatkan al-Hakim dalam al-Mustadraknya, berbunyi:
BalasHapusحدثنا محمد بن صالح بن هانىء و إبراهيم بن عصمة بن إبراهيم قالا : السري بن خزيمة ثنا عبد الله بن يزيد المقري ثنا سعيد بن أبي أيوب عن أبي مرحوم عن سهل بن معاذ و هو ابن أنس الجهني عن أبيه رضي الله عنه : أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : من أعطى لله و منع لله و أحب لله و أبغض لله و أنكح لله فقد استكمل الإيمان
هذا حديث صحيح على شرط الشيخين و لم يخرجاه
تعليق الذهبي في التلخيص : على شرط البخاري ومسلم